Menu Navigasi

Historical Terbentuknya Dumai menjadi Kota


Dumai adalah salah satu kota yang jika tinjau dari sudut geografis terletak di pesisir pantai timur pulau Sumatra yang mengarah langsung ke selat Malaka. Menurut sejarahnya awalnya Dumai merupakan dusun kecil sekelompok nelayan. Seiring berjalannya waktu perkembangan Dumai semakin pesat seperti sekarang ini terutama dari faktor letak strategis sebagai kota pelabuhan penting internasional hal ini di dukung dengan keberadaan pulau Rupat sebagai tameng besarnya hempasan ombak selat Malaka sehingga pelabuhan Dumai yang perairannya tenang membuat ketertarikan pusat meletakkan BUMN Pelindo untuk mengelola pesisir pantai Dumai. Dengan ada nya letak strategis dari segi perairan dan ternyata dari segi daratan Dumai menjadi tujuan perpipaan Sumatra Crude yang dikelola oleh Caltex. Dengan ada nya dua faktor ini menjadikan Dumai terwujudnya kilang minyak Pertamina kebanggaan nasional di dirikan dengan nama dewasa ini kilang minyak Pertamina RU-II Dumai.

Bak kata pepatah ada gula ada semut sehingga Dumai menjadi gula yang kerumuni para pencari kerja di Riau bahkan skala nasional. Daerah pelabuhan strategis, loading Crude, CPO dan turunannya , Semen, dan BBM menjadikan Dumai tumbuh pesat menjadi pusat industri dan pencari kerja di Indonesia. Jika luas nya lapangan pekerjaan maka roda perekonomian tumbuh siginifikan. Dumai yang dulu desa kecil nelayan dan pertanian rakyat sekarang menjadi pusat perindustrian.

Padahal baru pada tahun 1959 status Pemerintah Dumai ditingkatkan menjadi sebuah kecamatan yang berada dibawah Kabupaten Bengkalis.

Sampai tahun 1963, Dumai disebut sebagai Ibu Kota Kawedanan Dumai. Pada tahun 1979 Kecamatan Dumai ditingkatkan repute Pemerintahannya menjadi Kota Administratif dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 08 tahun 1979 tanggal 11 april 1979 (merupakan kota administratif pertama di Sumatera dan ke-11 di Indonesia) di bawah Kabupaten Daerah Tingkat (Dati) II Bengkalis.

Dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan pembangunan Dumai, berdasarkan undang-undang No. 16 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 50, tambahan Lembaran Negara Nomor 3829) Tanggal 20 April 1999 Kota Administratif Dumai ditingkatkan menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II. Pada awal terbentuknya, Kota Dumai terdiri dari tiga Kecamatan, yaitu Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Dumai Timur dan Kecamatan Bukit Kapur, dengan 13 (tiga belas) Kelurahan dan 9 (sembilan) Desa dengan jumlah penduduk 15.669 Jiwa dengan tingkat kepadatan eighty three.85 Jiwa/Km2. Filosofis dasar peningkatan popularity pengelolaan wilayah administrasi pemerintahan adalah memperpendek rentang kendali, dan mempercepat tingkat pelayanan serta memperbesar peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaanpembangunan dan pemberdayaan masyarakat, disamping menangkap peluang pengembangan ekonomi yang sangat menjanjikan.

Sebagai wilayah yang memiliki letak geografis yang sangat strategis, menjadikan Kota Dumai sebagai tempat tujuan bagi penduduk dari berbagai daerah lain, sehingga tidak mengherankan apabila Kota Dumai saat ini didiami oleh beraneka ragam etnis dan suku bangsa. Sedikitnya terdapat 16 suku bangsa yang saat hidup berdampingan dan saling berbaur satu dengan yang lain secara damai, rukun dan harmonis. 

Seiring perkembangan politik di Indonesia, berdasar UU No. 22 Tahun 1999 maka Kotamadya Dumai berubah menjadi Kota Dumai. Masa jabatan Walikota Dumai pertama dari tanggal 27 April 1999 sehingga tanggal 27 April dijadikan hari ulang tahun Kota Dumai. Kemudian dengan semakin berkembangnya jumlah penduduk dan semakin tingginya tuntutan peningkatan pelayanan yang harus diberikan kepada masyarakat, pada tahun 2001 Kota Dumai memekarkan dua (2) kecamatan baru yaitu: Kecamatan Medang Kampai dan Kecamatan Sungai Sembilan yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Bukit Kapur. Hal ini diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Dumai No. 18 tahun 2001 tentang pembentukan Kecamatan Sungai Sembilan dan Kecamatan Medang Kampai. Dengan demikian saat Kota Dumai terdiri dari lima (five) kecamatan yaitu: Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Dumai Timur, Kecamatan Bukit Kapur, Kecamatan Medang Kampai dan Kecamatan Sungai Sembilan. Hingga saat ini melalui Peraturan Daerah (Perda) No. 8 tahun 2009 Kota Dumai telah memiliki tujuh (7) kecamatan dan tiga puluh tiga (33) kelurahan dengan perincian sebagai berikut:

KECAMATAN DUMAI KOTA, Terdiri dari 5 (lima) kelurahan yaitu:

1. Kelurahan Dumai Kota

2. Kelurahan Sukajadi

3. Kelurahan Bintan

4. Kelurahan Rimba Sekampung

5. Kelurahan Laksamana

 KECAMATAN MEDANG KAMPAI, Terdiri dari 4 (empat) Kelurahan yaitu:

1. Kelurahan Pelintung

2. Kelurahan Guntung

3. Kelurahan Teluk Makmur

4. Kelurahan Mundam

 
KECAMATAN DUMAI BARAT, Terdiri dari 4 (empat) Kelurahan yaitu:

1. Kelurahan Simpang Tetap Darul Ihsan

2. Kelurahan Pangkal Sesai

3. Kelurahan Purnama

4. Kelurahan Bagan Keladi

 
KECAMATAN DUMAI SELATAN, Terdiri dari 5 (lima) Kelurahan yaitu:

1. Kelurahan Bumi Ayu

2. Kelurahan Bukit Datuk

3. Kelurahan Bukit Timah

4. Kelurahan Ratu Sima

5. Kelurahan Mekar Sari

 
 KECAMATAN DUMAI TIMUR, Terdiri dari 5 (lima) Kelurahan yaitu:

1. Kelurahan Tanjung Palas

2. Kelurahan Jaya Mukti

3. Kelurahan Bukit Batrem

4. Kelurahan Teluk Binjai

5. Kelurahan Buluh Kasap

 
KECAMATAN BUKIT KAPUR, Terdiri dari five (lima) Kelurahan yaitu:

1. Kelurahan Bagan Besar

2. Kelurahan Kayu Kapur

3. Kelurahan Bukit Nenas

4. Kelurahan Kampung Baru

5. Kelurahan Gurun Panjang

 
KECAMATAN SUNGAI SEMBILAN, Terdiri dari 5 (lima) Kelurahan yaitu:

1. Kelurahan Bangsal Aceh

2. Kelurahan Lubuk Gaung

3. Kelurahan Tanjung Penyembal

4. Kelurahan Basilam Baru

5. Kelurahan Batu Teritip

 
Lingkup wilayah Kota Dumai, daerah dengan batas berdasarkan aspek administratif mencakup wilayah daratan seluas ± 204.674 (dua ratus empat ribu enam ratus tujuh puluh empat) hektar, wilayah perairan seluas ± 71.393 (tujuh puluh satu ribu tiga ratus sembilan puluh tiga) hektar dan wilayah udara, serta wilayah dalam bumi.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Dumai, kita telah mengenal Walikota Administratif yaitu Wan Dahlan Ibrahim, Drs. H. Rusli Idar, H. Fadlah Sulaiman, S.H., Drs. H. Azwin Yacob dan Drs. H. Zainuddin Abdullah. 

Namun sejak terbentuk Kota Dumai sampai hari ini diusianya yang ke-20 tahun , Kota Dumai telah dipimpin oleh 6 tokoh yang dipercayai untuk menjalankan amanah rakyat. Ke-enam tokoh tersebut adalah:

1. Drs. H. Zainuddin Abdullah, yang menjabat sebagai Walikota Dumai sejak tanggal 27 April 1999 s.D tanggal 27 April 2000

2. Drs. H. Wan Syamsir Yus, yang menjabat sebagai Walikota dan H. Suarman AR sebagai Wakil Walikota Dumai Priode tanggal 27 April 2000 s.D 27 April 2005

3. Ir. H. Nasrul Effendi, M.T., yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Walikota Dumai mulai tanggal 28 April 2005 s.D 12 Agustus 2005

Four. Drs. H. Zulkifli As, M.Si., yang menjabat sebagai Walikota Dumai dan dr. H. Sunaryo menjabat sebagai Wakil Walikota Dumai periode 2005-2010 terhitung tanggal 12 Agustus 2005 s.D 12 Agustus 2010

Five. H. Khairul Anwar, S.H., yang menjabat sebagai Walikota Dumai dan dr. H. Agus Widayat, M.M. Menjabat sebagai Wakil Walikota Dumai periode 2010-2015 terhitung tanggal 12 Agustus 2010 s.D 12 Agustus 2015

6. Drs. H. Arlizman Agus, yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Walikota Dumai mulai tanggal 12 Agustus 2015 s.D 27 Pebruari 2016

7. Drs. H. Zulkifli AS, M.Si., yang menjabat sebagai Walikota Dumai dan Eko Suharjo, S.E. Menjabat sebagai Wakil Walikota Dumai periode 2016-2021 terhitung tanggal 27 Pebruari 2017 s.D sekarang.

Sumber : dumaikota.go.id 

1 Response to "Historical Terbentuknya Dumai menjadi Kota"

Anonymous said...

makasih atas artikelnya, sangat bermanfaat sekali


visit our website href="https://ittelkom-jkt.ac.id/"

href="http://akademitelkom.ac.id/"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel